Derita Blogger Pemula

No Comments
Derita seorang blogger pemula,,hehe.. Sekedar ingin curhat

Derita blogger pemula
Sebagai seorang yang awal mulanya adalah tuna karya saya pribadi cukup malu dengan keadaan yang tidak berdaya. Tidak berdaya artinya tidak mampu menepis omongan orang yang kerap datang secara tiba-tiba cukup membuat hati menangis. Huft,, Kerja dimana kamu? Jawaban yang keluar dari mulut ini terasa sangat lemas dan lidah ini rasanya tidak ada tulangnya, memang lidah nggak bertulang, hehehe. Mungkin bukan hal yang khusus karena sudah banyak terjadi dimana-mana seorang lulusan sarjana dari kota besar ternyata tidak berkutik menghadapi realitas sebenarnya di kampungnya sendiri. Maka saya putuskan untuk memulai sebuah usaha sablon kaos, yah bagi saya bermula dari usaha kaos selepas kuliah bukan hal yang cukup membanggakan di mata keluarga karena penghasilan saya sendiri juga belum bisa menggenapi kebutuhan keluarga. Itung-itung buat genapi aktivitas di waktu luang saya yang cukup bebas. Karena saya agak pasif dibidang usaha ini maka usaha sablon kaos ini pun menjadi agak terbengkalai dan hanya berjalan di tempat. Aset mungkin sedikit demi sedikit bertambah, namun penghasilan usaha masih belum cukup untuk memanjakan diri saya dan keluarga. 
Untungnya saya juga masih punya beberapa sambilan lain dari bisnis online (tapi bukan adsense). Berasal darisanalah sumber penghasilan utama saya berasal, meski tidak banyak namun alhamdulillah saya pribadi masih bisa memberikan sedikit nafkah yang bisa membuat istri saya tersenyum. Bisa dibilang penghasilan rata-rata saya adalah UMR standar daerah saya di kota Pasuruan. Memang tidak tentu, kadang dapat 5 juta, 4 juta, paling besar pernah tembus 10 juta dan bahkan perbulan saya hanya dapat 1 juta saja lebih sedikit, hehehe tapi tetap saya syukuri beribu-ribu syukur kepada Yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala karena Engkau Maha Pemberi dan Maha Mengetahui. Sepakat dalam pikiran saya bahwa usaha ini yang cocok untuk saya karena modal saya tidak keluar sepeserpun, saya hanya mengeluarkan biaya untuk koneksi internet bulanan saja sekitar Rp 152.500. Yah memang begitulah nasib orang bekerja sendiri dengan manajemen sendiri, penghasilan tidak tetap namun tetap berpenghasilan. Entah kecil ataupun besar saya tetap akan jalani karena tidak ada pilihan lagi menurut saya. Daftar mondar mandir sekitar daerah  saya dengan melayangkan lamaran dari perusahaan A sampai G belum ada hasil apa-apa, berbekal ijasah Sarjana saja ternyata tidak membuat saya berjalan gagah di depan perusahaan-perusahaan yang sudah saya titipi surat lamaran. 
Cerita lain yang cukup mengenaskan adalah masalah jaringan internet yang mengarah ke daerah saya. Ceritanya bukan karena daerah saya terisolir oleh jaringan speedy yang sudah hampir 6 tahun saya berlangganan melainkan seringnya jaringan yang ada di daerah saya terputus tiba-tiba dan seringkali ini terjadi. Alhasil kinerja saya tidak maksimal saat semangat sudah sangat menggebu-gebu lantaran jaringan internet saya sering terputus. Tiap bulan pasti ada saja selang putusnya dan yang lebih bikin emosi setelah perbaikan dari pusat Telkom hanya berselang 2 hari saja udah putus lagi,,hemmm nasib, nasib. Asal datangnya putus jaringan tersebut bukan dari gangguan teknis pihak Telkom tapi dari gangguan tangan si pencuri kabel. Sampai detik ini pun ulah para pencuri kabel tersebut belum usai juga melancarkan aksinya, saya tiap kali senantiasa memanjatkan do'a supaya mereka segera tertangkap pihak yang berwajib dan insyaf supaya tidak merugikan pihak-pihak lain seperti saya ini. Tiap kali kabel putus saya selalu mondar mandir pada jarak 3 km seperti orang kerja kantoran pada umumnya, saya nebeng di warnet teman saya yang juga seprofesi. Disana saya nebeng koneksi sampai berjam-jam dan kadangkala sampai larut malam. Miris sekali rasanya jikalau mengingat masa-masa itu sampai akhirnya saya menemukn satu hikmah besar disana yatiu saya harus kaya!
Cerita ini akan saya sambung untuk sejarah hidup saya selanjutnya.......,,