Analisis apa yang harus anda ikuti dalam trading (Teknikal atau Fundamental)

1 comment
Analisis apa yang harus anda ikuti dalam trading (Teknikal atau Fundamental) - Menurut beberapa penuturan pakar forex, untuk pair GBP/USD diantara kedua analisis, teknikal dan funamental yang tergolong lebih unggul ternyata analisis teknikalnya. Terbukti ketika ditarik bersamaan antara teknikal dan fundamental terjadi secara berlawanan, maka bisa disimpulkan yang lebih dominan adalah teknikalnya.

Pergerakan yang disebabkan fundamental hanyalah bersifat sementara (tentament) dan akhirnya harga akan selalu bergerak sesuai dengan pergerakan tren sebelumnya. Maka darisini dapat diambil kesimpulan bahwa lebih baik kita menganut paham teknikal saja tapi tidak juga mengabaikan faktor fundamental terutama berita terkait ekonomi global, seperti krisis yang terjadi di negara-negara Eropa (Siprs, Spanyol, dan sebagainya) yang cukup berpengaruh besar terhadap pergerakan harga GBP/USD dan EUR/USD.

Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah suatu pendekatan analisis pola pergerakan harga di masa lalu untuk memperkirakan pergerakan harga di masa mendatang. Dalam hal ini, tentunya analisis harus mempunyai grafik harga (chart).

Perlu diketahui bahwa saat ini banyak sekali trader yang sangat menguasai analisis teknikal bahkan banyak diantara mereka yang mampu membuat dan memodifikasi indikator-indikator teknikal.

Perlu anda pahami bahwa komponen utama terbentuknya grafik pergerakan harga terdiri atas lima komponen, yaitu:
  • Harga pembukaan (Open)
  • Harga Tertinggi (High)
  • Harga Terendah (Low)
  • Harga Penutupan (Close)
  • Volume Transaksi (V)
Jika disingkat semua komponen tersebut menjadi OHLCV. Dari data OHLCV tersebut kemudian digunakan metode matematika dan statistik sehingga tercipta indikator-indikator pada analisis teknikal modern.
Secara umum indikator-indikator analisis teknikal modern terbagi menjadi:
  1. Indikator Trend Following, Indikator-indikator umum yang tergolong atau masuk kategori ini adalah: Moving Average, MACD, Parabolic SAR, dll.
  2. Indikator Momentum. Yang termasuk dalam kategori ini adalah Stochastic, William%R, RSI, dll.
  3. Indikator Volume, Secara umum yang termasuk dalam kategori ini adalah OBV (On Balance Volume), OSCV (Volume Oscillator), dll.
  4. Indikator Vollatility. Contoh indikator yang berfungsi menentukan tingkat volatilitas harga adalah Bollingger Band, Keltner Band, dsb.
Jumlah indikator dalam analisis teknikal modern berjumlah ratusan, belum lagi termasuk kreasi-kreasi trader-trader top dunia yang berhasil membuat indikator dan teknik yang lebih baru. Adapun setiap kategori indikator di atas, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, namun hanya ada satu karakteristik yang sudah pasti dan tidak akan pernah berubah, yaitu pergerakan harga selalu lebih cepat dari indikator apa pun

Penggunaan indikator analisis teknikal dapat anda sesuaikan dengan profil style trading dan frekuensi trading anda. Oleh karena itu, sangat disarankan agar anda memahami aplikasi indikator tersebut secara benar. Tetapi semakin pendek TF (time frame) yang anda gunakan, maka pergerakan indikator tersebut akan semakin tinggi volatilitasnya.

Contoh yang sering salah kaprah dalam penggunaan indikator adalah MACD. Seringkali orang hanya menggunakan satu MACD saja dalam menganalisis chart, padahal Gerrard Appel dalam bukunya menyarankan agar menggunakan dua buah MACD dengan TF yang berbeda untuk menganalisis pola pergerakan harga.

Selain itu, support dan resistance juga menjadi komponen utama seorang analisis. Biasanya pada level support dan resistance inilah seorang trader akan mengambil keputusan buy/sell suatu instrumen dan sekaligus menjadi target estimasi arah pergerakan harga yang akan dicapai.

Pada instrumen yang bergerak uptrend, maka pergerakan harga akan cenderung breakout menembus resistance dan menciptakan level resistance baru. Sebaliknya pada instrumen yang downtrend, harga akan cenderung menembu support untuk menciptakan level support baru. Hal inilah yang juga sering dijadikan acuan oleh para trader ataupun analisis untuk menganalisis guna mengambil keputusan trading.

Para trader pemula yang baru belajar analisis teknikal, biasanya ketika baru saja paham dan mengerti tentang suatu indikator, maka ia akan langsung mencobanya pada real trading. Dan ketika ternyata mengalami keuntungan, si trader tersebut umumnya akan overconfidence dan merasa yakin bahwa itulah indikator yang terbaik dan cocok baginya. Tapi ketika terjadi loss misalnya karena harga tiba-tiba turun lebih cepat dari indikatornya dan ia tidak sempat melakukan cut loss, barulah timbul kebimbangan terhadap indikator tersebut dan mulai belajar lagi mencari yang baru. Hal ini terjadi berulang-ulang sehingga muncullah pendapat bahwa kita tidak akan dapat memprediksikan arah pergerakan harga.

Pendapat itu memang sepenuhnya benar, Namun kita dapat mengantisipasi terjadinya loss yang lebih dalam dengan menerapkan trading plan dan money management yang baik dan benar. Karena faktor utama untuk sukses trading pada dasarnya terletak pada trading plan dan money management itu sendiri.



1 komentar :

Selamat siang admin
Saya Okta dari broker ForexMart.
Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
Terima kasih
Okta
Business Development