Mindset Berbisnis Online

No Comments
Mindset Berbisnis Online


Berikut akan saya review ulang beberapa pekerjaan Online yang bisa kita kerjakan. Seperti Trading forex, blogger, Affiliate, Desain logo, PTC, Coincolector, dll. Sebuah pekerjaan online bagi saya pribadi tidak begitu membanggakan kalau kondisi kita masih tetap sama saat bekerja secara real. Artinya kita hanya menang dalam segi keleluasaan/ lebih santai, bekerja di dalam rumah, bekerja bersama keluarga, tidak ada yang mengontrol anda karena semua berasal dari manajemen anda sendiri. Namun yang menjadi indikator terpenting bagi saya pribadi adalah menjadikan pekerjaan kita menjadi lebih besar dan berpendapatan besar, sehingga dari apa yang kita bangun sekian lama akan menjadi sebuah bisnis yang menghasilkan "Laba". 

Saya mengatakan ini adalah sebuah pekerjaan online karena kita masih  seperti seorang pekerja pada umumnya. Hanya saja media kita berbeda. Secara garis besar sebenarnya sama, kita sama-sama bergaji, bedanya hanya pekerja online digaji oleh diri mereka sendiri sedangkan pekerja pabrik dibayar oleh perusahaan. Pekerja online dengan penghasilan rata-rata perbulan bersih  4 juta tidaklah bisa dikatakan itu adalah sebuah keuntungan, begitu pula yang terjadi pada usaha real menengah ke bawah dengan penghasilan bersih 5 juta katakanlah. Anda hidup sehari-hari melakukan aktivitas kerja harus ada gajinya, jangan sampai lupa itu. Jika anda menganggapnya sebagai keuntungan atau laba maka itu sebuah anggapan yang salah. Karena anda hidup sehari-hari juga penuh dengan berbagai kebutuhan. Dari gaji itulah anda bisa memenuhinya. 

Baik itu bisnis real maupun bisnis online harus mempunyai yang namanya Laba, jika tidak maka usaha anda belum bisa dikatakan sebuah bisnis melainkan itu hanyalah sebuah pekerjaan semata. Jika anda menginginkan pekerjaan online anda menjadi sebuah bisnis maka setidaknya anda harus mengubah sedikit pola pikir anda, anda harus menambah skedul pekerjaan anda dengan menambah satu unsur lagi yaitu menghasilkan laba untuk perusahaan anda. 

Laba adalah sebuah keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya. Mengenai penjabaran biaya-biaya, termasuk di dalamnya juga adalah biaya gaji. Dan yang sering meleset dari perhitungan biaya gaji tersebut adalah biaya gaji untuk pemilik usahanya sendiri. Jadi intisarinya Laba perusahaan itu bukan termasuk penghasilan anda, melainkan bersih milik perusahaan anda dan tidak boleh di utak-atik. Laba perusahaan boleh diinvestasikan ulang pada perusahaan, pokoknya laba tersebut masuk dalam aktivitas pembiayaan perusahaan anda entah sebagai pengembangan atau yang lain. Jadi mulai dari sekarang anda perlu memilah secara jelas mana itu laba dan mana itu gaji anda sendiri, sehingga terlihat jelas indikasinya perusahaan anda tersebut maju atau hanya jalan ditempat saja.

Contoh real, seorang penjual bakso keliling dari 3 tahun lalu sampai sekarang ia tetap saja berjualan bakso keliling dengan rute yang sama di satu desa. Pertanyaannya, apakah penjual bakso tersebut selama ini mendapatkan laba/keuntungan pada usahanya?

Si A menjawab : Jelas laba dong, kalau nggak laba mana mungkin dia teruskan usahanya selama 3 tahun terakhir ini.
Si B menjawab : Tidak laba sama sekali, penjual bakso tersebut hanya memperoleh gaji untuk   dirinya sendiri saja dan bukan laba. Terbukti selama 3 tahun penjual bakso tersebut sama sekali tidak mengalami perkembangan.

Jawaban Si B lah yang tepat. Benar sekali jika si penjual bakso tersebut menjalani usaha jualan baksonya lancar dan dia masih bisa hidup sampai sekarang dari jualan baksonya. Dia tetap hidup normal dari 3 tahun lalu sampai sekarang. Itu karena dia sudah memperoleh gaji yang cukup dari usaha jualan baksonya tersebut. Jadi kesimpulannya adalah perolehan dari usaha jualan baksonya tersebut selama ini hanya cukup untuk menggaj dirinya sendiri saja, dan ternyata usahanya sama sekali tidak mendapatkan Laba atau profit. Jadi mulai dari sekarang rubahlah mindset berpikir anda setingkat lebih maju dari dulunya